Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan pengertiapublik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public diantara mereka.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya.
Teori tentang Hubungan Masyarakat
Submitted by wpbadmin on Fri, 06/18/2010 - 08:36
Pada tahapan ketiga pemikiran manusia ini telah ada berbagai teori yang dikembangkan dalam rangka mempertahankan posisi-posisi mereka masing-masing. Salah satu dari teori mereka adalah teori sosiologi tentang hubungan masyarakat (society). Kita lihat pendapat Ferdinand Tonnies - Jerman, yang mendasari pemikiran Max Weber serta Karl Marx dan F. Engels - Jerman, Emilie Durkheim - Perancis dan Frank Pearce - A.S. (Karoba, 2006: 176-9 dan Roberts, A. 1997 ch.6, par. 13, 18, 49, 50, 51, 53, 63).
Walaupun masing-masing pemikir berangkat dari titik tolak pemikiran yang berbeda, mereka sedang menyoroti satu topik penting yang sama, yaitu teori sosiologi tentang hubungan masyarakat. Teori ini membantu kita memahami arti, makna dan konsepsi ‘bangsa’, ‘kebangsaan’, ‘rasa kebangsaan’ serta definisi nasionalisme karena semua ini lahir dari identifikasi diri seseorang terhadap kelompok yang ada (etnik, profesi, jenis kelaminm, pengalaman dan sejarah penjajahan, dsb.).
***
Sebelum kita tengok ke pendapat tentang hubungan sosial, kita perlu ingat kembali perbedaan pandangan antara masyarakat modern dan masyarakat tradisional serta perbedaan sikap masyarakat Timur dan Barat dalam kaitannya dengan teologi, filsafat dan iman politik mereka. Kita telah catat dalam Buku Seri VIIIa ada empat sikap yang berbeda dalam kehidupan manusia di dunia. Dunia Barat sangat posivitis, mereka bersikukuh pada pendiriannya dan sampai mengorbankan harta, waktu, dana dan nyawa mereka, bahkan sampai mengorbankan orang lain dalam rangka membela posisi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar