Selasa, 19 Maret 2013

tulisan bahasa indonesia 2


wawan cara authoritas/pendapat ahli

Saya : “assalammualaikum”
Pak syaiful : “waalaikumsalam”
Saya: “apa bapak sedang sibuk? Kalau tidak sibuk boleh minta waktunya untuk wawancara sebentar” 
Pak syaiful : “ehm… wawancara ya, boleh-boleh silakan”
Saya :“terima kasih, ehm… kita langsung ke pokoknya saja ya pak. Untuk seorang pak syaiful hadi apa sih prestasi yang pernah bapak raih baik akademi maupun non akademik saat masih menjadi seorang pelajar?”
Pak syaiful : “saya pernah juara lomba marathon tingkat SMA di bekasi”
Saya: “wah jadi pak syaiful hadi juga ahli ya dalam olahraga, iya kita lanjut ke pertanyaan yang kedua, apakah profesi sebagai guru merupakan cita-cita anda sejak kecil?”
Pak syaiful : “iya, tapi saat saya di SMA”
Saya: “oh begitu ya, terus mengapa anda ingin menjadi seorang guru?”
Pak syaiful : “karena pada waktu di SMA saya mengidolakan seorang guru, guru saya itu dalam mendidik anak-anaknya penuh dengan kesabaran, sehingga saya ingin menjadi seperti guru saya itu”
Saya: “lalu dimana dan kapan sih bapak pertama kali menjadi seorang guru?”
Pak syaiful : “ di bekasi tahun 1991”
Saya: “ oh ya mungkin ada pesan yang ingin bapak berikan pada para pelajar di SMA Menganti ini mungkin?”
Pak syaiful : “ ehm… jaman sekarang minat belajar para siswa itu menurun padahal persaingan hidup semakin ketat maka dari itu untuk memeranginya para pelajar janganlah malas belajar!”
Saya: “wah pesan yang sangat membangun ya pak. wah dengan pesan dari bapak tadi menjadi penutup wawancara kta kali ini, Iya pak terima kasih atas kerjasamanya, saya chaidir pamit pak ”
Pak syaiful : “ oh iya iya”
Saya: “ wassalammualaikum
Pak syaiful hadi : “ waalaikumsalam”


Kesimpulan wawancara:

Pak syaiful hadi saat di SMA pernah mendapat juara lari marathon, beliau ingin menjadi seorang guru saat SMA, di karenakan beliau mengidolakan gurunya yang sangat sabar dalam mendidik murid-muridnya, beliau pertama kali mengajar tahun 1991 di bekasi, pesannya untuk para siswa intinya janganlah malas belajar. 



tulisan bahasa indonesia 2


Pendahuluan
·         Pada saat kita masih duduk di bangku sekolah dasar dan masih berumur sekitar 6-7 tahun pasti kita semua punya atau memiliki teman-teman masa kecil,teman yang setiap hari pasti kerjaannya main dan main begituhpun hal yang sama seperti saat ini saya pun punya banyak teman semasa kecil dulu,teman yang memiliki satu hoby yang sama yaitu bermain sepak bola banyak waktu yang kami habiskan hanya untuk bermain sepak bola saja dimulai dari pulang sekolah hingga hari-hari libur sekolah.

Isi
·       Permainan sepak bola terakhir bersama teman-teman masa kecil
Kalian semua pasti punya teman-teman masa kecil dulu yang mungkin sekarang kalian sudah jarang bertemu dan bermain bersama lagi,begitupun halnya saya, saat umur saya masih 6 sampai 7 thun kayanya saya lupa “heheheh” saya punya tmn-tmn dekat sejak saya duduk di bangku SD dan kebetulannya mereka semua adalah tetangga2 yang tinggalnya satu komplek dalam perumahan saya, setiap berangkat sekolah kami selalu bersamaan menyamper kerumah-kerumah untuk berangkat bareng kesekolah SD bersamaan,waktu terus berjalan kami semakin dekat dan akrap satu sama lainnya,dan setiap hari libur sekolah paasti hal yang pertama kami lakukan saat mengisi waktu liburan adalah bermain sepak bola bersama-sama dan kebetulannya lagi di musolah perumahan kami memang ada lapangan bulu tangkis yang bisa juga digunakan untuk bermain bola plastik dengan jumlah 10orang,setiap pagi di mulai dari jam6 pagi kami janjian untuk kumpul2 bersama-sama tepat dilapangan musolah untuk bermain sepak bola bersama setiap liburan kami pasti melakukan hal itu karena itu adalah permainan terbaik yang kami semua bisa merasakan kepuasan,kebersamaan,canda dan tawa.”hehehe” dan waktu pun terus berlalu hingga kami semua lulus sekolah dasar dan masuk dalam sekolah menenggah pertama SMP dan anehnya lagi kami semua masuk dalam satu SMP tersebut tanpa ada perpisaan.di waktu SMP pun kami masih melakukan permain sepak bola bersama-sama seperti saat masih SD dlu itupun setiap liburan masih kami lakukan,hingga saat trakir pun datang,saat dimana kami disudutkan pada banyak pilihan untuk menunjang masa depan oleh orang tua kami masing-masing,lulus dari bangku SMP kami mulai berpisah satu sama lainnya,karena kesibukannya masing-masing di SMAnya kami semua sulit untuk di pertemukan hanya ada beberapa orang saja yang bisa kami kumpulkan untuk kembali memainkan permainan sepak bola yang sejak dari kecil terus kami mainkan, semester demi semester kami lalui kami mulai menuju kepada lulus SMA dimana kami mulai semakin menjauh dari satu sama lainya dan hingga saat itu saya menyadari bahwa ternyata permainan sepa bola liburan terakhri itu adalah permainan terakhir yang kami lakukan bersama-sama.............

         


Penutup
·         Kesimpulan
Teman sejati iyalah teman yang ada sejak kita masih belum menggerti apa itu tentang kebersamaan,tertawa bersama,dan kebahagiaan itulah yang bisa disebut sebagai sahabat yang lebih tau kita sejak kecil.
·         Saran
Ingatlah semua kenangan yang kita punya dulu saat masih kecil karena itu adalah hal paling berharga yang mungikin tidak akan pernah bisa berulang kembali saat-saat bersama itu.

Senin, 18 Maret 2013

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA 2


Pengertian Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.

Pengertian Penalaran Induktif dan Deduktif
Pengertian Penalaran Induktif :
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Sedangkan menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus.
Lalu menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan.
Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.
Aspek dari penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.
• Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
• Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Macam – macam generalisasi :
·         Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
·         Generalisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Pengertian Penalaran Deduktif:
Menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) Penalaran deduktif adalah cara menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yang bersifat umum.
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan   (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya : 
a.      Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. 
b.      Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
 Inferensi
Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari  jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan unuk membuktikan adanya sesbuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.


Sumber

NAMA : MUHAMAD IQBAL GUSTIANDI
NPM :14110586
KELAS : 3KA25
MATKUL : SOFKILL BAHASA INDONESIA 2