Kamis, 27 Desember 2012

3 metode penulisan

1. Mengolah Gaya Penulisan
  • Ada tiga gaya utama:
1. Deskripsi, memerikan fakta apa adanya secara detail
2. Narasi, menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis
3. Argumentasi, menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
  • Kembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang dibahas
  • Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca
2. Eksploitasi Data atau Rujukan
  • Data penting untuk memperkuat tesis yang diajukan
  • Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/ berbeda sudah dipertimbangkan
  • Kutipan data/referensi dalam format sederhana, karena panjang artikel terbatas
3. Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
  • Simpulkan uraian yang terdapat dalam Alinea Penjelas dalam alinea penutup
  • Konfirmasi Alinea Penutup/Simpulan dengan Alinea Pertama/Pendapat Awal yang telah diajukan
  • Gunakan kalimat yang menggugah, bukan memaksakan kehendak
  • Buka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat, bukan merasa benar sendiri
4. Mengedit Tulisan
  • Selesaikan Draf Awal tulisan, apapun bentuknya, jangan ditunda-tunda
  • Endapkan tulisan awal selama beberapa waktu, lalu cari inspirasi/kesibukan, namun tetap perhatikan deadline/batas tenggat
  • Tinjau ulang Draf Awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentai atau gaya penulisannya
  • Lakukan koreksi mulai dari yang mudah: standar bahasa, validitas data/referensi hingga yang sulit keandalan argumentasi
5. Menyebarkan/ Memasarkan Tulisan
  • Kirimkan draf tulisan kepada sejumlah kawan yang memahami standar penulisan yang baik (minta koreksi dan penilaian)
  • Perbaikan draf tulisan berdasarkan masukan dari semua pihak dan juga pembacaan ulang sendiri (jadilah Draf Final)
  • Kirimkan artikel ke media massa yang sesuai dan minta alasan/komentar, jika artikel tak dimuat
  • Jaga hubungan baik dengan Editor Opini di sejumlah media, sehingga tahu kebutuhan artikel macam apa yang bisa diakomodasi media
  • Simpan artikel yang SUDAH dimuat atau yang BELUM dimuat di media, jadikan khazanah pemikiran pribadi


REFERENSI:
Sumaidira, AS Haris. 2005. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis Profesional. Simbiosa, Bandung.
Waluyo, Sapto. 2008. Teknik Menulis Artikel Opini. Bahan Pelatihan Jurnalistik PPSDMS Nurul Fikri, Jakarta


jakarta


kota Jakarta

Dari jaman dulu (waktu masih SMA) aku sudah gak suka Jakarta, abis kesannya semrawut, sistem transportasi dan keamanan sangat kurang, was was melulu perasaan pas mengunjungi Jakarta. Sangat menyedihkan kenyataannya, masak warga negara sendiri merasa gak nyaman berada di ibukota.

Jadi inget sekelumit cerita lucu waktu masih bermukim di Bangkok, waktu itu ada pertemuan diantara ibu2, cerita sana sini dan nama Jakarta pun disebut sebut, waktu ditanya apakah aku sering mengunjungi Jakarta, dengan jujur aku bilang kalo aku sebisa mungkin menghindar dari Jakarta, beberapa dari mereka pengen tau kenapa so aku jelasin ttg perasaanku ketika berada di ibukota, hasilnya... Jiaaaaah :p bukannya mereka ngasih tips supaya aku lebih enjoy kalo pas berkunjung ke Jakarta tapi beberapa dari mereka malah menyudutkan pandanganku dengan memberi label 'OKB' ??? yang bertingkah dengan 'gak suka Jakarta segala' hihihihihihihi, apa hubungannya ya ? tapi ya senyum senyum aja, berterima kasih sudah dicap sebagai orang kaya, baru atau lama gak masalah buatku, karena dinobatkan sebagai orang kaya itu adalah suatu penghormatan buatku, berarti kerja kerasku dan suami ada hasilnya :)

Aku maklum saja dengan pemberian label mereka kepadaku, gak semua orang bisa menerima kritik dan gak semua orang tau apa yang harus diperbuat dengan informasi yang mereka terima, contohnya ibu ibu itu tadi, mereka tidak berusaha untuk meluruskan pandanganku yang 'salah', lalu bagaimana aku bisa 'mengenal dan menikmati' Jakarta ? 

Ah Jakarta, mungkin sudah terlalu padat.
Butuh energi waktu, tenaga dan finansial yang segunung untuk merombaknya.
Semoga dimasa datang Jakarta bisa menjadi cantik luar dalam bukan hanya menjual ilusi yang semu sebagai kota metropolitan.

Sedangkan aku, akan tetap terus mendoakan Jakarta dari jauh dan akan terus menghindar dari Jakarta dalam batas waktu yang tidak ditentukan... Hahahahahaa.


Kosa kata yang salah        
Kosa kata yang benar
Jaman
Zaman
Inget
Ingat
Gak
Tidak
Abis
Habis
Kalo
Kalau
Pengen
Ingin
Ngasih tip
Memberi tip
Aja
Saja
ttg
Tentang
Kalo pas berkunjung
Saat berkunjung
Akan tetap terus mendoakan
Akan terus mendoakan / Akan tetap mendoakan

arti kata dari pahlawan

Pahlawan.....??????
Apa itu arti kata dari pahlawan? Apa semua orang di bumi ini tau tentang pengertian lebih benar dan pahan tentang arti kata pahlawan yang sesungguhnya. Saya rasa hanya segelincir orang yang pahan,karena mereka hanya tau pahlawan itu seperti pejuang kemerdekaan,seseorang yang punya kekuatan besar,cantik dan ganteng,padalah itu hanya pengertian dari sudut yang salah pahlawan yang sebenernya tidak butuh sayap untuk terbang,kekuatan super memakai topeng atau kostum berwajah cantik dan ganteng tetapi arti pahlawan yang sesungguhnya adalah  yang mempunyai hati untuk peduli tentang semua hal tanpa mengenal siapa orang itu dan latar belakangnya.!


                                                                                    Muhamad iqbal gustiandi (M.I.G)

muhamad iqbal gustiandi (M.I.G)

Kami beruntung kami masih bisa merasakann segalanya,walaupun perlahan semua mulai terasa ada,muncul dan kembali dekat,merasakan sedikit demi sedikit,mendekat dan datang dengan rencana melayang hingga kami gapai perlahan demi perlahan sampai  terlihat hasil dan kami rasakan dengan penuh utuh yang orang lain tak akan punya.yaitu adalah kebahagiaan yang tercapai dengan rintihan,semangat,pegorbanan,perjuangan,air mata, doa,dan cinta.!

                                                           
                                                                                    Muhamad iqbal gustiandi (M.I.G)